TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli berpendapat tahun pertama pernikahan cukup sulit dilakui karena masa penyesuaian. Ada beberapa kesalahan yang cenderung dilakukan semua pasangan selama tahun yang kritis itu. Tetapi begitu menyadari kesalahan yang mungkin dilakukan, Anda dapat bekerja sama dengan pasangan Anda untuk memperbaiki keadaan.
Psikolog Lindsay B. Jernigan, mengatakan jauh lebih mudah untuk mempertahankan kebiasaan baik daripada mengontrol kesalahan. Untuk memulai pernikahan Anda dengan cara yang benar, penting untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam pola pikir Anda. Misalnya, pernikahan yang baik tidak mudah atau menikah dengan orang sempurna Anda tidak secara otomatis menjamin pernikahan Anda akan sempurna.
Baca Juga:
"Pernikahan itu sulit," kata Rabbi Shlomo Slatkin, konselor profesional klinis berlisensi dan terapis hubungan Imago, kepada Bustle. "Sebuah pernikahan harus dipupuk untuk tumbuh dan berkembang. Pelajari bagaimana memupuk hubungan Anda dan menunjukkan potensi penuhnya, dan menikah harus memberi Anda kepuasan luar biasa dan rasa keutuhan."
Jadi, jika Anda ingin pernikahan Anda bertahan lama, mulailah dari sekarang. Jauh lebih mudah untuk mengembangkan kebiasaan baik saat Anda berada di tengah-tengah kebahagiaan pengantin baru. Menurut para ahli ada beberapa kesalahan yang cenderung dilakukan pasangan selama tahun pertama pernikahan mereka.
1. Lupa memberi kabar
Sebagai penasihat hubungan, Kac Young PhD, mengatakan kepada Bustle, banyak orang lupa untuk memberi kabar pasangan baru mereka ketika mereka ingin membuat rencana dengan teman-teman untuk akhir pekan, atau jika mereka terjebak di tempat kerja dan tidak akan pulang tepat waktu untuk makan malam. Ini bisa membuat orang yang menunggu di rumah merasa khawatir atau ditinggalkan.
"Apa yang harus dipelajari beberapa pasangan adalah bahwa mereka sekarang merupakan satu kesatuan, berfungsi dengan empat kaki, empat tangan, dua otak, dan dua hati," kata Young. "Semakin mereka menganggap diri mereka terhubung, semakin mereka akan mempertimbangkan dan menghormati perasaan 'bagian lain' mereka dan jatuh ke dalam pola persatuan emosional." Agar jelas, ini tidak berarti bahwa Anda harus menyerah tidak menghabiskan waktu bersama teman-teman. Itu hanya berarti lebih berhati-hati dalam memastikan pasangan Anda selalu tahu.
2. Berhenti Berkencan
Pikirkan tentang hari-hari awal ketika Anda mulai berkencan. Kemungkinannya adalah, Anda meluangkan waktu untuk satu sama lain, merencanakan kencan khusus, saling mengajukan pertanyaan bijaksana, dan benar-benar mendengarkan dengan maksud untuk saling mengenal satu sama lain di tingkat yang lebih dalam.
Tetapi begitu menikah Lindsay B. Jernigan mengatakan bahwa pasangan sering berhenti melakukan upaya yang sama. "Ketika kita berhenti kencan, kita kemudian bertanya-tanya mengapa kita mulai merasa kurang dihargai, kurang diprioritaskan, dan tidak terlihat," katanya. "Ini adalah saat individu menjadi rentan terhadap kebencian dan kekecewaan, yang keduanya tidak memiliki fondasi yang kuat untuk cinta jangka panjang yang kuat."
Kuncinya di sini adalah tetap berkencan. Benar-benar berusaha untuk memprioritaskan menghabiskan waktu bersama. Bersenang-senang bersama dan membuat satu sama lain tertawa. "Jika orang ini layak mendapatkan yang terbaik yang Anda tawarkan dalam romansa baru, maka mereka layak mendapatkan yang terbaik yang Anda tawarkan sekarang setelah Anda berkomitmen," kata Jernigan.
Selanjutnya, paling tahu kebutuhan seks pasangannya